Paulo Fonseca Ditolak Tottenham Hotspur Gara-Gara Mau Terapkan Filosofi Menyerang

Paulo Fonseca Ditolak Tottenham Hotspur Gara-Gara Mau Terapkan Filosofi Menyerang Paulo Fonseca Ditolak Tottenham Hotspur Gara-Gara Mau Terapkan Filosofi Menyerang

Paulo Fonseca mengklaim bahwa dirinya ditolak sama Tottenham Hotspur keributan mau menerapkan filosofi sepakbola menyerang secara penuh.

Spurs melakukan episode panjang akan mencari manajer aktual setelah memecat Jose Mourinho atas April lalu, atas Gennaro Gattuso dan Antonio Conte luang muncul demi kandidat pengganti juru taktik asal Portugal tersebut.

Tottenham agak melakukan pendetakan terhadap mantan bos mereka, Mauricio Pochettino, tapi setelah Paris Saint-Germain menegaskan tidak akan melepasnya, maka mereka beralih akan Fonseca, yang akan satu titik nyaris menjadi manajer baru Spurs.

Dilaporkan bahwa Fonseca, yang berpisah dengan AS Roma ala akhir musim 2020/21, secara lisan sudah setuju menjumpai menandatangani kontrak dua tahun dengan Spurs ala Juni kemarin. Namun sekarang ia mengungkapkan bahwa penunjukan Fabio Paratici sebagai direktur klub yang kontemporer menjabat penyebab kekalahan dirinya pindah ke London utara.

Pelatih berusia 48 tahun itu mengakui bahwa filosofi sepakbola menyerangnya tidak berbanding atas ide-ide pragmatis direktur asal Italia terkemuka, mengungkapkannya kepada The Telegraph: "Sudah ada kesepakatan. Kami merencbocahan pramusim dan Tottenham menginginkan pelatih yang ofensif. Belum sampai diumumkan, tapi kami memang sudah merencakanan pramusim bagi para pemain."

"Tetapi segalanya berubah ketika direktur yang mutakhir tiba maka kami tidak putus kata bersama kira-kira ide maka ia lebih memilih pelatih lain."

"Saya menguasai kira-kira prinsip. Saya ingin menjadi pelatih tim-tim hebat, namun saya menginginkan proyek adapun tepat beserta klub di mana orang-orang percaya demi ide-ide saya, cara saya bermain, beserta ini tidak terjadi dengan sang direktur."

"Itulah yang diminta bersama pimpinan [Daniel Levy] lagi direktur olahraga [Steve Hitchen]: menjumpai membangun tim yang dapat memainkan sepakbola atrbergerak terus lagi ofensif lagi saya siap menjumpai itu."

"Saya tidak bisa mengubahnya. Semua tim yang saya tangani berbagi gagasan yang serupa beserta saya. Melawan tim-tim yang lebih berisi, saya tidak akan menyuruh para pemain bagi bertahan pada damping kotak penalti mereka sendiri."

Tottenham akhirnya menunjuk mantan manajer Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo sejumlah Fonseca masih menganggur hingga sampai sekarang.